Akan selalu ada tangis dibalik kebahagiaan. Seseorang tidak akan pernah tahu kapan dia benar-benar menangis segarang-garangnya dan kapan dia bahagia sesumringah-sumringahnya.
Keterpurukan memang selalu datang, saat itu kau akan benar-benar berada pada posisi mencekam. Yang bisa kau lakukan hanya menangis sekencang-kencangnya.
Kau bahkan bingung, kesedihan macam apa yang menimpamu. Tangismu terus menderas. Hatimu seperti sedang dikelilingi sekelumit masalah dan tidak bisa kau pecahkan sendiri.
Seseorang tidak akan pernah memahami, sakit seperti apa yang kau alami. Kau hanya bisa berdiam diri. Dan berusaha hidup mandiri.
Kadang kau berpikir, hidup itu sekejam saudara yang membunuh saudaranya sendiri. Bahkan untuk melakukan apa-apa tak sanggup. Tubuhmu kaku, menggigil, lemas dan yang kau bisa hanyalah menangis sejadi-jadinya.
Tak ada solusi lain yang bisa didapatkan selain menangis, caramu melampiaskan hanyalah dengan menghabiskan air mata. Saat kau berada dikeputusasaan dan tidak bisa lagi berbuat apa-apa.
Keterpurukan memang selalu datang, saat itu kau akan benar-benar berada pada posisi mencekam. Yang bisa kau lakukan hanya menangis sekencang-kencangnya.
Kau bahkan bingung, kesedihan macam apa yang menimpamu. Tangismu terus menderas. Hatimu seperti sedang dikelilingi sekelumit masalah dan tidak bisa kau pecahkan sendiri.
Seseorang tidak akan pernah memahami, sakit seperti apa yang kau alami. Kau hanya bisa berdiam diri. Dan berusaha hidup mandiri.
Kadang kau berpikir, hidup itu sekejam saudara yang membunuh saudaranya sendiri. Bahkan untuk melakukan apa-apa tak sanggup. Tubuhmu kaku, menggigil, lemas dan yang kau bisa hanyalah menangis sejadi-jadinya.
Tak ada solusi lain yang bisa didapatkan selain menangis, caramu melampiaskan hanyalah dengan menghabiskan air mata. Saat kau berada dikeputusasaan dan tidak bisa lagi berbuat apa-apa.